Sejarah Tumbuhan Obat Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya tanaman obat yang melimpah dan salah satu negara yang memilki tanaman obat terbesar di dunia. Hampir 80% tanaman dari seluruh total yang ada di dunia dimiliki oleh Indonesia. Dari sekitar 35.000 jenis tanaman tingkat tinggi yang tumbuh di Indonesia, 3.500 diantaranya telah dilaporkan sebagai tanaman obat.

Dari zaman nenek moyang sebenarnya tanaman obat ini telah dimanfaatkan secara bijaksana dan turun temurun. Dimana, mereka mendalami ilmu pengobatan dengan bahan alam sehingga lahirlah para ahli pengobatan yang disebut dengan tabib. Pengetahuan yang mereka miliki ini diwariskan secara turun temurun dari generasi ke generasi. Selanjutnya para tabib ini meramu berbagai tanaman obat/herbal yang biasa kita sebut dengan jamu. Ilmu pengetahuan yang mereka turunkanpun hanya secara lisan.

Pada saat masuknya agama Hindu dan Budha menyebabkan dampak yang sangat besar dalam dunia tulis menulis. Pada saat inilah resep-resep mulai ditulis, pencatatan nama dan khasiatnyapun mulai dilakukan. Pada awalnya pencatatanpun dilakukan pada batu, lempeng tanah liat maupun lempeng logam. Cara penulisannya dilakukan dengan cara ditorehkan dengan benda-benda tajam yang saat ini kita kenal dengan Prasasti.

Budaya tulis menulis ini kemudian berkembang sehingga pencatatan mulai menggunakan helaian daun lontar (Borrassus Flabilifer) yang ditulis dengan tinta yang terbuat dari tumbuh-tumbuhan. Bahasa yang digunakan pada saat itu adalah Bahasa Sansekerta, Bahasa Jawa kuno, Bahasa Bali dan Bahasa Bugis kuno.

Beberapa naskah peninggalan yang berisikan tuntunan pengobatan :

1. Kitab Lontar
Kitab ini banyak ditemukan di Pulau Bali yang berisikan tata cara pengobatan dasar para leluhur. Setiap helaian daun lontar memiliki panjang 30 cm yang disatukan dengan tali yang membentuk sebuah rangkaian. Penulisan daun lontar menggunakan aksara Bali (meskipun ada yang ditulis dengan aksara Lontara bahasa Bugis kuno). Kitab lontar ini bersifat sangat sakral dan membutuhkan penanganan khusus dalam penyimpanannya. Kitab lontar tersebut disimpan pada kotak/peti kayu yang dihiasi dengan ukiran Bali.

Kitab lontar ditulis khusus oleh para Balian atau ahli pengobatan tradisional Bali. Para Balian ini selayaknya tabib memliki ilmu khusus yang disebut Taksu atau kesaktian yang dapat digunakan untuk menyembuhkan penyakit. Mereka sangat dihormati karena selain memiliki kemampuan khusus, mereka juga harus memahami Kitab Tutur Buda Kecapi yang berisi tentang etika seorang Balian. Mereka juga diwajibkan menjalani Brata atau puasa dan juga melakukan upacara pembersihan diri. Para Balian juga harus mendapatkan ijin atau restu dari dewi ilmu pengetahuan " Hyang Aji Saraswati" dengan cara bersembahyang di pura suci.

Beberapa Peninggalan Kitab Lontar naskah Bali, diantaranya :

  • Kitab Lontar Usada Ila ( tentang pengobatan penyakit lepra)
  • Kitab Lontar Usada Carekan Tingkeb (tentang kumpulan jenis-jenis tanaman obat dan kegunaanya)
  • Kitab Lontar Usada Tua (tentang petunjuk dan resep pengobatan yang menyerang generasi tua)
  • Kitab Lontar Usada Dalem (tentang ramuan dan tata cara pengobatan penyakit dalam)
  • Kitab Lontar Taru Pramana (tentang khasiat dari tanaman obat)


2. Naskah Kitab
Selain dari Kitab Lontar, bukti sejarah tentang pengobatan asli Indonesia juga tersimpan rapi dalam kitab yang ditulis oleh para Mpu dan naskah publikasi yang ditulis oleh para ilmuan. Kitab yang ditulis para Mpu lebih banyak menceritakan kehidupan pada masanya. Akan tetapi, terselip juga beberapa cerita tentang prosesi pengobatan yang dilakukan oleh para ahli botani yang melakukan penelitian dan eksplorasi terhadap manfaat tanaman obat asli Indonesia.

Beberapa Naskah Peninggalanya antara lain :

  • Naskah Kakawin Bhomaukaya (oleh Mpu Dharmaja, tahun 1115-1130 M)
  • Naskah Gatotkaca Sraya (oleh Mpu Panuluh, tahun 1130-1157 M)
  • Naskah Sumanasantaka (oleh Mpu Monaguna, tahun 1104-an M)
  • Kitab Lubdhaka (oleh Mpu Tanakung, tahun 1466-1478 M)
  • Kidung Harsawijaya (kumpulan syair lagu pada era kerajaan Singosari, tahun 1222-1292 M)
  • Kidung Sunda (kumpulan syair lagu yang menceritakan tentang Hayam Wuruk, tahun 1540 M)


3. Naskah Peninggalan Keraton
Naskah ini berasal dari daerah Jawa dan Yogyakarta. Naskahnya antara lain :

  • Serat Primbon Jampi Jawi (oleh Sri Sultan Hamengku Buwono II, tahun 1792-1828 M berisi 3000 resep jamu)
  • Serat Centhini (tentang cara pengobatan alami di Jawa, tahun 1418 M)
  • Serat Primbon Jmapi (rangkain doa, mantra juga obat-obatan dari alam)
  • Serat Primbon Sarat ("isyarat warna-warni" ditulis oleh Raden Atmasupana, tentang persyaratan agar hidup sehat)
  • Serat Kwaruh (dibuat tahun 1858, berisi 1734 jenis ramuan jamu Jawa)


Selain peninggalan di atas tersebut, masuknya bangsa Eropa ke Nusantara juga membawa pengaruh besar dalam perkembangan pengobatan asli Indonesia, publikasi mengenai tanaman obat, khasiat dan penggunaanya mulai bermunculan dengan menggunakan kertas dan bahasa latin.

Berikut adalah bukti buku-buku peninggalan yang ditulis pertamakali mengenai obat asli Indonesia :

  • Historia Naturalist Medica Indiae (oleh Yacobus Bontius di Maluku, tahun 1627 M berisi 60 jenis tumbuhan beserta pemanfaatannya)
  • Herbarium Amboinense (oleh Gregorius Rumphius di Maluku, tahun 1741-1755 M, tentang pemanfaatan tumbuhan dalam pemeliharaan kesehatan dan fungsinya dalam mengobati penyakit)
  • Monograf Tumbuhan Obat di Jawa (oleh M. Horsfield, tahun 1816 M terbit di Jakarta)
  • Indische Palnten en haar Geneeskracht (oleh Kloppenburg Versteegh di Semarang, tahun 1907 M tentang informasi penggunaan tumbuhan obat yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam pengobatan penyakit)
  • Het Javaanese Reseptenboek (oleh Van Hein, tahun 1871 M tentang resep pengobatan Jawa Kuno menggunakan tanaman obat)
  • De Nuttige Palnten Van N.I (oleh M. Heyne, tahun 1927 M tentang informasi berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh dan berkembang di Indonesia)
4. Peninggalan Relief-Prasasti 
  • Relief Candi Borobudur (tahun 772 M di Magelang-Jawa Tengah). Pada salah satu reliefnya terpahat berbagai jenis tanaman obat yang bisa dimanfaatkan masayarakat diantaranya adalah kecubung (Datura metel), Mojo (Aegle marmelos), Lontar (Borassus flabillifer) dan relief lainnya adalah lukisan proses percikan jamu dan aktivitas minum jamu. Selain itu juga terdapat relief yang menggambarkan pemakain lulur dalam proses pemijatan.
  • Prasasti Madhawapura. Yang merupakan peninggalan kerajaan Hindu Majapahit. Dalam prasasti ini teradapat tulisan yang mengisahkan tentang tukang meracik jamu yang disebut "acaraki".

Mohon Maaf jika terjadi keslahan dalam penelisan.
Sekian dulu artikel tentang sejarah tumbuhan obat Indonesia. Untuk artikel ramuan obat herbal akan menyusul. Go herbal Go............

Semoga bermanfaat
Salam Admin

Sumber Referensi : http://pharmaciststreet.blogspot.com/2013/01/sejarah-obat-asli-indonesia.html
Sumber Gambar : http://serbaunikblog.blogspot.com/2012/06/inilah-14-khasiat-daun-sirih-untuk.html





Share this post :

+ opmerkings + 1 opmerkings

11 Augustus 2018 om 01:03

Deposit Minimal Hasil Maximal !!!

Hanya bersama SMSQQ, Main game asik, Hanya modal 15rb kamu bisa main 8 game.. ada bonusnya juga lho.

Bonus Cashback Terbesar dan Bonus Refferal Istimewa.

Don't forget main game poker online dan bandar poker.

Remember SMSQQ : Poker, domino, sakong online, aduq, capsa susun, bandarq, bandar poker, bandar66.

BBM : 2AD05265

Plaas 'n opmerking

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Dunia Informasi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger